Sistem Ekresi Manusia (Zat Sisa dalam Tubuh) - Kelompok 2

Halaman 80
Ayo,Kita Diskusikan


Kelompok 2 :

Arla Tyara Pujakusuma / 01
Athira Prameshnira Ivana / 03
Aurel Josephira Jasmine / 05
Rizqi Putera Pamungkas / 19


1. Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa? Coba identifikasilah zat sisa yang di keluarkan oleh tubuhmu!

2. Mengapa zat sisa yang ada di dalam tubuhmu harus dikeluarkan?
3.Bagaimana dampaknya jika zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?


1.Tubuh memiliki mekanisme untuk membuang sampah-sampah yang tidak dibutuhkan agar tetap sehat.

Sistem Ekskresi pada manusia melibatkan organ ekskresi berupa:

1.Ginjal:  Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem urine. Ginjal bisa disebut dengan buah pinggang karena letaknya berada di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang. Jadi, sampah yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urine. Proses pembentukan urine melalui 3 tahapan yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi. 


2.Kulit: Kulit termasuk organ ekskresi karena terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat-zat sisa. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba dan perasa. Kulit manusia terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis), dan jaringan ikat bawah kulit. Pada permukaan kulit ari terdapat pori-pori yang merupakan muara kelenjar minyak. Melalui pori-pori ini keringat diekskresikan. Kulit ari biasanya ditumbuhi rambut, kecuali kulit ari yang ada di telapak tangan dan kaki.



3.Paru-paru: Selain berfungsi sebagai alat pernapasan pada manusia, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi. karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) adalah zat yang dikeluarkan oleh paru-paru yang dihasilkan dari proses pernapasan. Jadi, tugas paru-paru adalah meneluarkan karbon dioksida dan uap air yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Jika tidak dikeluarkan, zat-zat tersebut akan menjadi racun.


4.Hati: Hati mengeluarkan empedu yang berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pHnya netral, dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, dan zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Garam-garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan. Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin. Sisa-sisa pencernaan protein yang berupa urea dibentuk juga di dalam hati. Urea kemudian dibawa oleh darah dan selanjutnya masuk ke dalam ginjal. Akhirnya, dari ginjal dikeluarkan bersama-sama dengan urin.



Sumber : 
http://fadlilahnorma.blogspot.co.id/2017/01/zat-sisa-yang-dikeluarkan-oleh-manusia.html
https://putuagem.blogspot.co.id/2014/03/sistem-ekskresi-pada-manusia.html
https://www.youtube.com/watch?v=LhR5kqO9o8k

2. Zat sisa metabolisme harus segera dikeluarkan dari tubuh karena zat tersebut, selain tak lagi berguna, juga bersifat racun terhadap tubuh.

Dalam beberapa saat, zat sisa metabolisme tersebut akan mengalami pembusukan dan menimbulkan gas. Gas inilah yang bersifat racun dan bisa memicu penyakit atau kelainan yang tak diinginkan. Zat sisa hasil metabolisme tersebut antara lain NH3, CO2, H2O, zat warna empedu, asam urat dan lain lain.


H2O di dalam tubuh dengan jumlah berlebihan bisa memicu kelainan pada sistem pencernaan. Sementara NH3 atau amonia yang merupakan hasil pembongkaran makanan bersifat racun terhadap sel sel dalam tubuh, demikian halnya dengan zat warna empedu. Sementara itu CO2 dalam jumlah berlebih juga akan memicu kelainan pada sistem pernapasan. 



sumber : https://brainly.co.id/tugas/509346

3.Zat sisa metabolisme adalah zat yang dihasilkan sebagai sisa proses metabolisme yang merubah makanan dengan bantuan oksigen menjadi energi.

Zat sisa metabolisme ini berupa karbon dioksida (CO2), amonia (NH3), urea serta air.


Zat sisa metabolisme yang berupa cairan ini dijeluarkan melalui sistem eksresi yaitu ginjal dan kulit. Sementara zat sisa yang berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari paru-paru melalui pernafasan.


Zat sisa metabolisme ini harus dikeluarkan dari tubuh karena berbahaya. 


Misalnya kadar urea yang berlebih dalam darah atau yang diaebut sebagai uremia, ini akan membuat kita menjadi muntah-muntah, detak jantung tidak teratur, susah nafas bahkan kematian. Kadar urea berlebih ini timbul karena urea tidak bisa dikeluarkan dari darah dan dari tubuh. Hal ini bisa disebabkan karena gagal ginjal.


Sementara itu bila kadar karbon dioksida di darah berlebih atau hypercapnia, maka akan membuat tubuh menjadi lemas, kepala pusing dan tekanan darah tinggi. Kelebihan kadar karbon dioksida ini terjadi bila paru-paru gagal menyaring karbon dioksida tersebut dari darah, misalnya karena kanker.
Hasil gambar untuk gagal ginjal


sumber : 
https://brainly.co.id/tugas/2993614
https://www.rsamanado.com/penyakit-gagal-ginjal/
https://www.youtube.com/watch?v=qI3FUXmXT7k

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary BA Maba UHAMKA 2022

Sonar